RESENSI BDA PADA ASPEK PENDIDIKAN
Identitas buku :
- Judul: Provinsi banten dalam angka banten province in figures 2020 penyediaan data untuk perencanaan pembangunan delivering data to inform development planning
- Penulis: BPS Provensi Banten
- Penerbit: -
- Tahun terbit: 2020
- Tebal halaman: +488 halaman
Sinopsis
Keberhasilan
pembangunan suatu negara berkaitan erat dengan keberhasilan pengembangan sumber
daya manusianya, di samping ketersediaan sumber daya alam, modal dan tingkat
teknologi yang dimiliki. Pendidikan merupakan salah
satu bidang penting dalam pembangunan suatu daerah. Pendidikan meningkatkan
kemampuan seseorang untuk beradaptasi dan berkompetisi. Kemampuan yang nantinya
digunakan seseorang untuk dapat berkarya, berinovasi, dan meningkatkan kualitas
hidupnya. Sehingga secara umum, kualitas pendidikan akan sangat berpengaruh
terhadap kualitas sumber daya manusia dan berpengaruh juga terhadap pembangunan
di suatu daerah. Dalam hal ini, tugas pemerintah ialah memastikan agar
pendidikan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dan juga menjamin
serta meningkatkan kualitasnya.
Kekurangan :
Kenyataan
menunjukkan, bahwa peningkatan kesejahteraan masyarakat di suatu negara
berkaitan erat dengan besarnya investasi di bidang pendidikan. Negara-negara
yang mencapai keberhasilan dalam peningkatan kesejahteraan penduduknya adalah
mereka yang menanamkan investasi yang relatif besar di bidang pendidikan dan
pelatihan. Masalah pendidikanlah yang kemudian
jadi penyumbang lambatnya pembangunan di kawasan. Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) menjadi rendah akibat faktor rata-rata lama sekolah warga yang sebentar.
Pada 2019, Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat rata-rata lama sekolah di Banten baru mencapai 8,74 tahun. Hal ini berarti mayoritas penduduknya
tidak lulus SMP. Rata-rata lama sekolah juga berbeda di tiap daerah. Tangerang Selatan di utara memiliki
lama rata-rata sekolah 11,80 tahun. Sedangkan di bagian selatan di
Lebak hanya 6,31 tahun, Pandeglang 6,96 tahun, dan Kabupaten Serang
7,33 tahun. Walaupun setiap tahun terdapat peningkatan rata-rata
lama sekolah di Banten,namun hal ini belum cukup jika dibandingkan
dengan daerah yang yang lebih maju. Dengan demikian agar kualitas
penduduk dapat ditingkatkan, maka upaya-upaya perbaikan di bidang pendidikan
baik secara kuantitas maupun kualitasnya, merupakan hal yang penting untuk
dilakukan. Kondisi pembangunan Pendidikan
Provinsi Banten sampai dengan tahun 2019 secara sederhana dapat dilihat dari
aksebilitas pembangunan pendidikan yang diterima masyarakat. Aksesebilitas
dapat digambarkan dari Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Murni
(APM), dan Angka Partisipasi Kasar (APK).
Partisipasi sekolah di Banten dapat
di golongkan menjadi 4 yaitu: (Sulaiman,F.2019)
1.
Tidak/belum pernah sekolah adalah mereka yang tidak pernah
atau belum pernah terdaftar dan tidak pernah atau belum
pernah aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan
formal. Termasuk juga yang tamat/belum tamat taman kanak-kanak tetapi tidak melanjutkan ke sekolah dasar.
2.
Masih bersekolah
adalah mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan formal dan nonformal (Paket A, B, atau
C), baik pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan
tinggi. Bagi mahasiswa yang sedang cuti dianggap masih
bersekolah.
3.
Tidak bersekolah lagi
adalah mereka yang pernah terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan
formal dan nonformal (Paket A, B, atau C), tetapi pada saat
pencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak aktif mengikuti
pendidikan.
4. Tamat sekolah adalah menyelesaikan
pelajaran yang ditandai dengan lulus
ujian akhir pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan di sekolah negeri maupun swasta dengan
mendapatkan tanda tamat belajar/ijazah. Seseorang yang
belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi tetapi telah
mengikuti ujian akhir dan lulus dianggap tamat sekolah.
Berikut adalah tabel tingkat partisipasi sekolah di Banten
2019 yaitu:
Jenis
Kelamin |
2019 |
||
Tidak/Belum
Pernah |
Masih
Sekolah |
Tidak
Sekolah Lagi |
|
(1) |
(8) |
(9) |
(10) |
Laki-laki/Male
|
|
|
|
7-12
|
0,39
|
99,49
|
0,12 |
13-15
|
0,80
|
94,74
|
4,47 |
16-18
|
0,68
|
69,00
|
30,31 |
19-24
|
0,37
|
19,00
|
80,63 |
7-24
|
0,49
|
67,96
|
31,54 |
0,19
|
99,29
|
0,52 |
0,00 |
13-15
|
0,45
|
96,89
|
2,66 |
16-18
|
0,63
|
67,66
|
31,71 |
19-24
|
0,33
|
21,88
|
77,79 |
7-24
|
0,35
|
68,57
|
31,09 |
0,29
|
99,39
|
0,31 |
|
13-15
|
0,62
|
95,79
|
3,58 |
16-18
|
0,66
|
68,35
|
30,99 |
19-24
|
0,35
|
20,42
|
79,23 |
7-24
|
0,42
|
68,26
|
31,32 |
Dari data di atas terlihat bahwa
untuk anak laki-laki dari umur 7-24 masih terdapat anak yang tidak/belum pernah sekolah
sebesar 0,12% dan untuk perempuan sudah tidak ada atau 0,00%.
Ini menandakan bahwa di Banten masih terdapat anak yang tidak/
belum pernah sekolah. Hal inilah yang harus difokuskan oleh
pemerintah saat ini supaya angka partisipasi anak sekolah di
Banten terus didorong sedemikian rupa sehingga angka tersebut
semakin kecil hingga tidak ada.
Dari
data-data tersebut, terlihat bahwa terdapat ketimpangan antardaerah di Provinsi
Banten dalam aspek aksesibilitas terhadap pendidikan. Untuk itu, kami berharap
agar Pemerintah Provinsi Banten dapat berfokus pada peningkatan HLS dan RLS di
tiga kabupaten yang tertinggal, yaitu: Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang,
dan Kabupaten Serang. Hal tersebut dapat ditempuh dengan mempermudah dan atau
mempermurah aksesibilitas masyarakat terhadap pendidikan. Adapun, misi gubernur
dan wakil gubernur untuk membangun sekolah-sekolah baru, khususnya untuk
jenjang SMA / SMK, dan menggratiskan biayanya, semoga dapat direalisasikan
dengan baik dan dapat menjawab tantangan tersebut. Di sisi lain, aksesibilitas
masyarakat terhadap jenjang pendidikan dasar juga seharusnya tidak luput dari
perhatian gubernur dan wakil gubernur. Dalam hal ini, gubernur dan wakil
gubernur juga perlu mendorong pemimpin daerah, khususnya di Kabupaten Lebak,
Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Serang untuk memperbaiki aksesibilitas
masyarakat terhadap pendidikan dasar atau yang setara dengannya. Alternatif
kebijakan lain yang dapat diambil ialah dengan memastikan sekolah terjangkau
transportasi publik yang murah atau bahkan gratis dan siswa-siswa yang berasal
dari keluarga tidak mampu mendapatkan subsidi atau uang saku tambahan karena
ternyata program pendidikan gratis yang membebaskan biaya Sumbangan Pembiayayan
Pendidikan (SPP) sisiwa belum mampu mendongkrak angka partisipasi sekolah di
provinsi banten .
Kelebihan
:
Jenjang Pendidikan Education level |
Angka Partisipan Murni (APM) Net Participation Rates |
Angka Partisipan Kasar (APK) Gross Participation Rates |
||
2018 |
2019 |
2018 |
2019 |
|
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
(5) |
SDM Elementary school |
97,97 |
97,98 |
109,50 |
107,93 |
Junior High School |
80,91 |
81,93 |
91,71 |
91,61 |
SMA/SMK/MA Senior high school |
58,72 |
58,80 |
71,70 |
72,92 |
Berdasarkan
data di atas menunjukkan bahwa angka partisipasi murni SMA di Provinsi Banten
memiliki tren yang positif. Namun secara umum APM SMA di Banten masih berada
dibawah APM SMA Nasional pada kurun waktu tersebut. Sedangkan jika dilihat
rata-rata pertumbuhan setiap tahun maka APM SMA di Banten sebesar 4,20% per
tahun, sedangkan APM SMA Nasional rata-rata tumbuh lebih lambat dibandingkan
dengan pertumbuhan APM SMA di Banten, yakni rata-rata sebesar 3,10% per tahun. Kondisi
yang demikian dapat menjadi penanda dari meningkatnya akses penduduk kelompok
usia tersebut terhadap layanan pendidikan. Hal ini diduga disebabkan oleh oleh
bertambahnya anggaran pemerintah daerah terkait fungsi pendidikan, meskipun
masih terbatas. Kondisi kenaikan APM SMA yang terus mengalami kenaikan ini,
tetap masih harus terus ditingkatkan. Hal ini karena besarannya jauh lebih
kecil dibandingkan sebagian besar provinsi yang ada di Indonesia.
Sumber :
Provinsi banten dalam angka banten province in figures 2020 penyediaan data untuk perencanaan pembangunan delivering data to inform development planning. (2020).: BPS Provinsi Banten. LIV+138 hlm.
Sulaiman,F.,dan Asep Ridwan. 2019. Studi
kebantenan dalam prespektif budaya dan teknologi. Serang:Untirta Press.
https://dindikbud.bantenprov.go.id/
Team peneliti.(2018)Laporan Kajian Kajian Strategi
Peningkatan Angka Partisipasi Murni (Apm) Pada Jenjang Pendidikan Tingkat
Menengah Di Provinsi Banten
Comments
Post a Comment